Laptop Untuk Sang Jurnalis

Namaku Kamal, anak kedua dari empat bersaudara. Difoto aku adalah si putih yang paling kanan. Foto tersebut diambil ketika resepsi pernikahan kakakku, Latif. Mereka semua adalah keluargaku, termasuk kamu yang sedang baca blog ini 😊. Aku rasa ini adalah salah satu dari sedikitnya kesempatan kami dapat berfoto bersama secara lengkap karena dari kecil kami berempat terbiasa terpisah karena harus belajar di pesantren yang berbeda. Jika ditanya siapa yang aku paling sayang diantara mereka, maka jawabannya adalah mereka semua aku sayangi. Tapi, ada satu rasa, antara sayang dan hormat yang tercampur yang selama ini sulit aku angkapkan melalui ucapan dan perbuatan, yaitu untuk kakakku yang sedang tersenyum bahagia di foto pernikahan ini.

Aku dan kakakku hanya berjarak 2 tahun. Dia adalah kakakku sekaligus teman bermainku ketika kami kecil. Hampir di setiap kesempatan ketika bermain kami selalu pergi bersama. Kami sekolah di SD yang sama dan kami mengaji di madrasah yang sama. Aku dan Kakakku bahkan berkhitan (sunat) di hari yang sama untuk menghemat biaya dan waktu kata Ayahku saat itu. Bahkan, aku masih ingat membagikan undangan sunatan kami keliling sekitar rumah berupa selembar kertas hasil foto copy mengetuk tiap rumah sesuai undangan. Kebersamaan Kami terhenti ketika dia harus melanjutkan sekolahnya di pesantren dekat kampung kami. Bagiku, kakakku adalah sahabat pertamaku.

Tahun demi tahun berlalu, kami kuliah di tempat yang berbeda dan sekarang kakakku berprofesi sebagai seorang seorang jurnalis di sebuat portal berita online. Sempat berpindah beberapa kali, namun dunia jurnalistik sepertinya sudah menjadi minatnya. Aku dapat melihat betapa kakakku sangat menyukai profesinya ketika bagaimana dia bercerita mengenai perkerjaannya. Bahkan ketika sedang bersantai pada hari libur di rumah pun dia masih berkutat dengan pekerjaannya. Dia adalah seorang pekerja keras yang tekun ketika menyukai sesuatu.

Sekarang, kakakku mengontrak sebuah rumah di dekat tempat kerjanya. Dia hanya pulang ketika senggang saat weekend. Sekarang dia sudah memiliki putri yang cantik, Maryam Qanita namanya. Ketika berlibur dan dia sedang pulang ke rumah, dia meminjam laptopku atau ayahku untuk melakukan pekerjaanya. Ya, dia tidak memiliki laptop untuk melakukan pekerjaannya. Ketika sedang mengobrol dengan istrinya, sempat terdengar olehku "nanti kalau sudah punya laptop" dari mulutnya beserta rencananya ketika ia sudah memiliki laptop yang tidak kuingat dengan jelas. Seketika, aku ingin sekali membelikannya, aku yakin betapa ia sangat membutuhkannya.

Ketika sedang asik berselancar di dunia maya, aku menemukan lomba blog dari elevenia dengan dengan tema "Cerita Hepi". Aku rasa, aku termasuk yang cocok dengan tema tersebut karena aku ingin membuat "Hepi" kakakku yang aku sayang dengan memberikannya sebuah laptop. Ketika aku melihat situs elevenia khusus laptop, rasanya aku ingin memiliki salah satunya untuk kuberikan kepada kakakku. Disana pilihannya begitu lengkap dengan berbagai merek dan harga yang terjangkau, aku yakin kakakku akan dengan senang hati memilihnya.


Aku hanya berharap yang terbaik bagi kakakku. Jika dia sudah mempunyai laptop, aku yakin dia dapat menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas pekerjaannya. Aku, sangat menyayanginya, terlebih karenanya sekarang keluarga kami bertambah dua wanita cantik yaitu istri dan anaknya. Kakakku sangat mencintai keduanya. Mudah-mudahan dengan laptop dari elevenia melalui diriku, dia dapat memberikan dan melakukan yang terbaik juga untuk keluarga kecilnya. Aku yakin banyak yang ingin dicapai olehnya dan aku harap sebuah laptop adalah satu langkah besar untuk mencapai semuanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Laptop Untuk Sang Jurnalis"

Post a Comment

komen dengan bijak ya...